Ahklak dan Postingan (nasehat agama)

Akhlak dan Postingan
.
Akhlak dan Postingan merupakan 2 hal yang berbeda, Namun ada saja orang yang menyama-nyamakannya. (Jangan di sama-samakan)
.
Catet ya 😊
Akhlak merupakan sikap seseorang yang berasal dari dalam dirinya . Sedangkan, Postingan adalah sebuah media untuk saling berbagi . Entah itu berbagi kebaikan atau yang lainnya.
.
Ada yang bilang : "Postingan nya tentang dakwah-dakwah . tapi akhlaknya masih kayak gelas pecah (berantakan). "
Ada juga yang bilang: "benahi dulu deh perilakunya, baru ngepost tentang agama. "
Yang bilang seperti: "sok alim kamu, perilaku masih kek gitu aja udah berani ngepost tentang agama" , juga ada.
.
Rasa seperti tersayat jika mendengar pernyataan seperti itu.
Tapi apa daya..
Saya hanya manusia biasa . Saya juga masih dalam tahap belajar.
Saya masih dalam tahap memperbaiki diri.
.
Mungkin banyak orang yang tidak suka dengan postingan saya dan menganggap saya sok alim lah, sok ngerti agama lah, dan bla bla bla, atau yang lainnya.
.
Tapi saya hanya bisa diam dan mendengarkannya sembari berdo'a "YaAllah,berikanlah hidayahMu kpd kami dan istiqomahkan kami agar terus dijalan Mu." serta terus mengintrospeksi supaya jd lebih baik lagi.
.
Memang, terkadang terbetik dalam benak diri pribadi "diri sendiri saja byk dosa dan maksiat." , namun teringat perkataan ulama : "kalau menunggu suci tanpa dosa sama sekali, maka tidk akan ada yg berdakwah"
.
Dan teringat pula dgn sabda nabiku yg mulia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yg menunjukkan kepada sebuah kebaikkan, makan baginya seperti pahala pelakunya." (HR . MUSLIM)
.
Orang yg ngeposting tentang agama itu blm tentu sempurna akhlaknya.
tapi mereka mau menebar benih kebaikan walaupun itu hanya sebesar biji zarroh.
.
Jadi...jgn langsung mengkritik org yang ngepost nya tentang agama.
.
Lebih baik.
yuk bareng-bareng tebar benih kebaikan utk bekal di Akhirat.
.
Ibnu Hazm Rahimullah berkata :
"Seandainya yg melarang dari dosa harus orang yg tdk terlepas dosa & yg memerintahkan kebaikkan harus orang yg sudah melakukan kebaikkan semua, maka tdk ada lagi yg melarang dari keburukkan dan mengajak kebaikkan kecuali nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

Afwan