MENGANALISIS PROSES PERUBAHAN SOSIAL (smpn 1 giritontro)

TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MENGANALISIS PROSES PERUBAHAN SOSIAL
DISUSUN OLEH:
1.      Aldi Wijaya                      :03
2.      Bara Ayong P.M             :06
3.      Derisko Maulana F         :07
4.      Jema Mawaldi                 :20
5.      Risky Hardi S                  :25

SMPN 1 GIRITONTRO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MOTTO



Dalam tugas ini penulis menulis motto :
1.      Selalu betakwa kepada TUHAN YANG MAHA ESA
2.      Selalu berusaha dalam melakukan sesuatu yg benar
3.      Selalu berfikir positif
4.      Selalu optimis dan tak mudah putus asa
5.      Selalu memanfaatkan waktu untuk kegiatan yg bermanfaat
6.      Akan selalu meraih cita cita yg baik
7.      Kita akan menyesal bila mimpi yang kita kejar  akhirnya gagal,tapi kita akan lebih menyesal bila   kita tidak mencoba untuk mengerjakannya
8.      Genius di lahirkan bukan di beli
9.      Saya selalu berkembang atas dorongan orang lain
10.  Tak ada orang yang senang dengan kekalahan,Tapi bagiku kekalahan bukanlah akhir dari segalanya.












PERSEMBAHAN

Tugas ini dipersembahkan kepada:
1.      Bapak Wiyono s.pd. dengan do’a restu..
2.      Kepada Bpk Sunardi s.pd yang telah memberikan ilmu dan cara menyelesaikan tugas ini serta sebagai guru ips kelas IX
3.      Bapak dan ibu yg banyak memberi motivasi dan pengarahan kepada kami baik spiritual maupun material.
4.      Kepada teman-teman sekolah kami



Kata pengantar

Asalamualaikun wr.wb

Atas berkat rahmat ALLAH SWT  yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini dengan semangat dan dapat menambah wawasan kami beserta hasil yg baik.

Disamping itu kami bertujuan untuk melatih membuat tugas ini berdasarkan atau pernyataan, disamping itu kami menyadari tugas ini belum sempurna sehingga banyak kesalahan dalam tugas ini maka penulis berharap supaya bapak/ ibu guru beserta pembaca mau memberikan petunjau petunjuk yg bersifat membangun pada kami.


Atas semua bantuannya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang bersangkutan.
Maaf jika ada kesalahan dalam tugas ini Akhir kata semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca yg memerlukan.

Wasalamualaikaum wr.wb
                                                           
Hormat kami



PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.










B. Proses Perubahan Soaial Budaya
  1. Akulturasi
Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara selektif dan sebagian lain berusaha menolaknya.
  1. Asimilasi
Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya yang lebih dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap budaya masih memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, identitas budaya dari setiap budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya.

  1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.
4.      Sinkretisme
Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dari beberapa paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan. Pada sinkretisme terjadi proses pencampuradukkan berbagai unsur aliran atau faham, sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan. Istilah ini bisa mengacu kepada upaya untuk bergabung dan melakukan sebuah analogi atas beberapa ciri-ciri tradisi, terutama dalam teologi dan mitologi agama, dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan yang melandasi memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain.
Sinkretisme juga terjadi umumnya di sastra, musik, memperwakilkan seni dan lain ekspresi budaya. Sinkretisme mungkin terjadi di arsitektur, sinkretik politik, meskipun dalam istilah klasifikasi politik memiliki arti sedikit berbeda.
Di antaranya bentuk gerakan sinkretisme adalah gnosticisme yang mencampurkan antara filsafat Yunani, agama Yahudi dan agama Kristen di Eropa dan Amerika Utara. Ada juga aliran Buddha Mahayana yang merupakan pencampuran antara ajaran agama Budha dengan Hindu pemuja Dewa Syiwa.

5.      Milenarisme
Milenarianisme (kadang-kadang dieja milenarisme) adalah suatu keyakinan oleh suatu kelompok atau gerakan keagamaan, sosial, atau politik tentang suatu transformasi besar dalam masyarakat dan setelah itu segala sesuatu akan berubah ke arah yang positif (atau kadang-kadang negatif atau tidak jelas). Milenialisme adalah suatu bentuk Milenarianisme spesifik berdasarkan suatu siklus seribu tahunan, dan ini khususnya sangat penting di lingkungan Kekristenan.
Kelompok-kelompok milenarian biasanya mengklaim bahwa masyarakat masa kini dan para penguasanya korup, tidak adil, atau menyimpang. Karena itu mereka percaya bahwa mereka akan segera dihancurkan oleh suatu kekuatan yang dahsyat. Sifat yang berbahaya dari status quo ini selalu dianggap tidak dapat diubah tanpa adanya perubahan dramatis yang telah diharapkan. Dalam beberapa orang yang menganut milenarianisme Abad Pertengahan, dunia dianggap dikendalikan oleh setan dan bahkan sampai abad ke-19 milenarianisme Tionghoa menggunakan suatu motif seperti ini, namun "setan"nya mempunyai suatu konotasi budaya yang sedikit berbeda.
Namun, yang lainnya yang memegang pandangan-pandangan milenarian seperti yang dipegang oleh orang-orang Kristen perdana dikutuk pada 1530 oleh orang-orang Lutheran (The Confession of Faith: Which Was Submitted to His Imperial Majesty Charles V. At the Diet of Augsburg in the Year 1530. oleh Philip Melanchthon, 1497-1560. Terjemahan oleh F. Bente dan W. H. T. Dau. Diterbitkan oleh: Triglot Concordia: The Symbolical Books of the Ev. Lutheran Church. St. Louis: Concordia Publishing House, 1921, hlm. 95.)
Dalam dunia modern ekonomi berkuasa atau permufakatan-permufakatan besar dianggap melakukan penindasan. Hanya perubahan dramatis yang akan mengubah dunia dan perubahan akan ditimbulkan, atau memusnahkan semua orang kecuali, sekelompok orang yang setia dan berdedikasi. Dalam kebanyakan skenario milenarian, bencana atau pertempuran yang akan datang akan diikuti oleh suatu dunia baru yang dimurnikan di mana orang-orang percaya sejati akan memperoleh ganjarannya.
Sementara banyak kelompok milenial bersifat pasifis, keyakinan-keyakinan milenarian telah diklaim menyebabkan orang mengabaikan aturan-aturan perilaku yang konvensional, yang menimbulkan kekerasan yang diarahkan ke dalam (seperti misalnyabunuh diri massal) dan/atau ke luar (seperti misalnya tindakan-tindakan teroris). Kadang-kadang di sini juga tercakup kepercayaan akan suatu kekuatan adikodrati atau kemenangan yang telah ditakdirkan. Dalam kasus-kasus tertentu, para pemeluk millenarian menarik diri dari masyarakat untuk menantikan campur tangan Allah atau kekuatan metafisik lainnya.









C.contoh perubahan sosial budaya
1.Akulturasi
Seni bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Untuk lebih jelasnya silahkan anda simak gambar 1 berikut ini.
Masjid Menara Kudus
(sumber gambar: nurulazam.com)
Masjid Menara Kudus atau disebut juga dengan masjid Al-Aqsa dan Al-Manar, merupakan sebuah bukti akulturasi budaya yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 956 Hijriah atau 1549 Masehi.
2. Asimilasi
Contohnya perkawinan antarsuku sehingga terjadi pembauran dari kebudayaan masing-masing individu sehingga muncul kebudayaan baru.

Contoh Asimilasi dan Akulturasi
Foto: Contoh asimilasi



Previous
Next Post »